... SYAFAAT RASULULLAH SAW ...
Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... “Dari Abu Hurairah r.a beliau
menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi was sallam bersabda,
“Setiap Nabi alaihis salam memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi
telah menggunakan doa tersebut.
Dan aku menyimpannya sebagai
syafa’at bagi ummatku, kelak di hari kiamat. Maka, syafa’at tersebut
Insya Allah akan didapati oleh setiap orang dari umatku yang wafat dalam keadaan tidak menyekutukan Allah ta’ala dengan suatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syafaat berasal dari kata asy-syafa’ (ganda) yang merupakan lawan kata
dari Al-witru (tunggal), yaitu menjadikan sesuatu yang tunggal menjadi
ganda, seperti membagi satu menjadi dua, tiga menjadi empat, dan
sebagainya. Ini pengertian secara bahasa.
Sedangkan secara
istilah, syafaat berarti menjadi penengah bagi orang lain dengan
memberikan manfaat kepadanya atau menolak mudharat, yakni pemberi
syafaat itu memberikan manfaat kepada orang itu atau menolak
mudharatnya.
Syafaat terdiri dari dua macam : ...
Pertama , Syafaat yang didasarkan pada dalil yang kuat dan shahih, yaitu
yang ditegaskan Allah Swt dalam Kitab-Nya, atau dijelaskan Rasulullah.
Syafaat tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang bertauhid dan
ikhlas; karena Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, “Wahai
Rasulullah, siapa yang paling bahagia mendapatkan syafaatmu?” Beliau
menjawab, “Orang yang mengatakan,’Laa ilaaha illallah’ dengan ikhlas
dalam hatinya.” Diriwayatkan oleh Al-Bukhori, kitab Al-Ilm, bab
“Al-Hirsh ‘ala Al-Hadits.”
Syafaat mempunyai tiga syarat: ...
1. Allah meridhai orang yang memberi syafaat.
2. Allah meridhai orang yang diberi syafaat.
3. Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat.
Syarat-syarat di atas secara global dijelaskan Allah dalam firman-Nya,
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun
tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang
dikehendaki dan diridhai (Nya).” (An- Najm:26)
Kemudian firman Allah Ta’ala , : “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (Al- Baqarah:255)
Lalu firman Allah Ta’ala , : “Pada hari itu tidak berguna syafaat,
kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin
kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.” (Thahaa: 109)
Kemudian firman Allah Ta’ala , : “Allah mengetahui segala sesuatu yang
di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka
tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan
mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada- Nya.” (Al-Anbiya:
28)
Agar syafaat seseorang diterima, maka harus memenuhi ketiga
syarat di atas. Menurut penjelasan para ulama, syafaat yang diterima,
dibagi menjadi dua macam:
1. Syafaat umum. Makna umum, Allah
mengizinkan kepada salah seorang dari hamba-hamba-Nya yang shalih untuk
memberikan syafaat kepada orang-orang yang diperkenankan untuk diberi
syafaat.
Syaaat ini diberikan kepada Nabi Muhammad saw, nabi-nabi lainnya, orang-orang jujur, para syuhada, dan orangorang shalih.
Mereka memberikan syafaat kepada penghuni neraka dari kalangan
orang-orang beriman yang berbuat maksiat agar mereka keluar dari neraka.
2. Syafaat khusus, yaitu syafaat yang khusus diberikan kepada Nabi
Muhammad saw dan merupakan syafaat terbesar yang terjadi pada hari
Kiamat.
Tatkala manusia dirundung kesedihan dan bencana yang
tidak kuat mereka tahan, mereka meminta kepada orangorang tertentu yang
diberi wewenang oleh Allah untuk memberi syafaat. Mereka pergi kepada
Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa.
Tetapi mereka semua
tidak bisa memberikan syafaat hingga mereka datang kepada Nabi saw, lalu
beliau berdiri dan memintakan syafaat kepada Allah, agar menyelamatkan
hamba-hamba-Nya dari adzab yang besar ini.
Allah pun memenuhi
permohonan itu dan menerima syafaatnya. Ini termasuk kedudukan terpuji
yang dijanjikan Allah di dalam firman-Nya : “Dan pada sebagian malam
hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu:
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(Al-Israa’:79)
Di antara syafaat khusus yang diberikan kepada
Rasulullah Saw adalah syafaatnya kepada penghuni syurga agar mereka
segera masuk surga, karena penghuni surga ketika melewati jembatan,
mereka diberhentikan di tengah jembatan yang ada di antara surga dan
neraka.
Hati sebagian mereka bertanya-tanya kepada sebagian
lain, hingga akhirnya mereka bersih dari dosa. Kemudian mereka baru
diizinkan masuk surga. Pintu surga itu bisa terbuka karena syafaat Nabi
saw.
Kedua, Syafaat batil yang tidak berguna bagi pemiliknya,
yaitu anggapan orang-orang musyrik bahwa tuhan-tuhan mereka dapat
memintakan syafaat kepada Allah.
Syafaat semacam ini tidak
bermanfaat bagi mereka seperti yang difirmankan-Nya , “Maka tidak
berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan
syafaat.” (Al-Mudatstsir : 48)
Demikian itu karena Allah tidak
rela kepada kesyirikan yang dilakukan oleh orang-orang musyrik itu dan
tidak mungkin Allah memberi izin kepada para pemberi syafaat itu, untuk
memberikan syafaat kepada mereka; karena tidak ada syafaat kecuali bagi
orang yang diridhai Allah. Allah tidak meridhai hamba-hamba-Nya yang
kafir dan Allah tidak senang kepada kerusakan.
Ketergantungan
orang-orang musyrik kepada tuhan-tuhan mereka dengan menyembahnya dan
mengatakan, “Mereka adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah”,
(Yunus: 18), adalah ketergantungan batil yang tidak bermanfaat. Bahkan
demikian itu tidak menambah mereka kecuali semakin jauh, karena
orang-orang musyrik itu meminta syafaat kepada berhala-berhala itu
dengan cara yang batil, yaitu menyembahnya. Itulah kebodohan mereka yang
berusaha mendekatkan diri kepada Allah, tetapi sebenarnya tidak lain
hanya menjadikan mereka semakin jauh.
Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini
... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon
ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
--------------- --------------- --------------- ---
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahum ma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ...
No comments:
Post a Comment